DAFTAR ISI - alkitabpenting.blogspot.com
Featured
Featured
Gallery
Technology
Video
Games
Recent Posts
Monday, December 9, 2019
Sunday, September 15, 2019
49 Tanya Jawab
Siapakah Yesus Kristus? ...<<<Jawabannya pencet link pd tulisan ...Siapakah.dst.
Benarkah Yesus itu Allah? Pernahkah Yesus mengklaim diriNya sebagai Allah?
Apakah Allah itu ada? Apakah ada bukti tentang keberadaan Allah?
Apakah Tuhan betul-betul ada? Bagaimana saya tahu bahwa Tuhan itu betul-betul ada?
Apakah kekristenan itu, dan apa yang dipercaya oleh orang Kristen?
Apa sajakah atribut-atribut Allah itu? Siapakah sesungguhnya Allah itu?
Apakah Alkitab adalah benar-benar Firman Tuhan?
Apa arti hidup?
Apakah keilahian Kristus bersifat Alkitabiah?
Apakah orang-orang Kristen harus menaati hukum dan peraturan Perjanjian Lama?
Apakah keselamatan hanya oleh iman, atau iman ditambah perbuatan?
Siapakah Roh Kudus itu?
Bagaimana saya dapat mengetahui kehendak Allah bagi hidup saya?
Bagaimana saya dapat terhindar dari dosa dalam hidup kekristenan saya?
Mengapa saya tidak boleh bunuh diri?
Dalam masyarakat, jika saya memilih menjadi orang Kristen, keluarga akan membuang saya. Saya juga akan dianiaya. Apa yang harus saya lakukan?
Adakah kehidupan kekal?
Saya seorang Muslim. Mengapa saya harus mempertimbangkan menjadi seorang Kristen?
Bagaimana saya menerima pengampunan dari Tuhan?
Siapa itu orang Kristen?
Apa artinya menjadi orang Kristen yang lahir kembali?
Apa empat hukum rohani itu?
Bagaimana saya bisa terlihat benar di hadapan Allah?
Apakah Yesus satu-satunya jalan ke Surga?
Bagaimana saya dapat mengetahui dengan pasti bahwa saya dapat masuk Surga ketika meninggal?
Adalah kehidupan setelah kematian?
Apa artinya menerima Yesus sebagai Juruselamat secara pribadi?
Apa jalan keselamatan?
Apa agama yang tepat bagi saya?
Apa itu “Jalan Roma Menuju Keselamatan”?
Apa itu “doa orang berdosa”?
Bagaimana saya dapat menjadi seorang Kristen?
Adakah “doa untuk keselamatan”?
Bagaimana saya bertobat sebagai orang Kristen?
Bagaimana saya dapat menjadi anak Allah?
Adakah “langkah-langkah menuju keselamatan”?
Manakah yang merupakan agama sejati?
Bagaimana supaya saya tidak masuk neraka?
Masuk ke surga – Bagaimana saya memastikan jaminan atas kehidupan kekal saya?
Apa artinya” Yesus menyelamatkan”?
Kemanakah kita pergi ketika kita meninggal?
Apakah rencana keselamatan itu?
Siapa saja yang dapat diselamatkan? Apakah Yesus dapat menyelamatkan siapapun juga?
Saya baru saja percaya kepada Yesus … bagaimana selanjutnya?
KONSILI VATIKAN KE II
- Daftar Isi Konsili Vatikan (DI)
- KATA PENGANTAR
- Konstitusi tentang Liturgi Suci
- Dekrit tentang Upaya-Upaya Komunikasi Sosial
- Konstitusi Dogmatis tentang Gereja
- Dekrit tentang Gereja-Gereja Timur Katolik
- Dek rit tentang Ekumenisme
- Dekrit tentang Tugas Pastoral para Uskup dalam Gereja
- Dekrit tentang Pembaharuan dan Penyesuaian Hidup Religius
- Dekrit tentang Pembinaan Imam
- Pernyataan tentang Pendidikan Kristen
- Pernyataan ttg. Hub. Gereja dgn. Agama-Agama bukan Kristiani
- Konstitusi Dogmatis tentang Wahyu Ilahi
- Dekrit tentang Kerasulan Awam
- Pernyataan tentang Kebebasan Beragama
- Dekrit tentang Kegiatan Misioner Gereja
- Dekrit tentang Pelayanan dan Kehidupan para Imam
- Konstitusi Pastoral tentang Gereja di Dunia Dewasa ini
- I N D E K S A N A L I T I S
KEMBALI KE DAFTAR ISI PENCETDAFTAR ISI - alkitabpenting.blogspot.com
DAFTAR ISI - alkitabpenting.blogspot.com
01-Eskatologia
02-INDJIL
03-Benarnja Kitab Sutji
04-Chronologi Perdjandjian Baru
05-Pentakosta dan Glossolalia
06-Hermeneutika atau Ilmu Tafsir
07-Tinjauan Pendahuluan Kitab Kudus dalam Sejarah Penyelamatan
08-Mengapa Ada 4 Injil ?
09-MTO-Taurat, Persaingan Dua Komunitas Imam
10-Otoritas Alkitab
11-Reflections on Making Scripture More Accessible to Postmodern Readers
12-10 Alasan untuk Percaya Alkitab
13-Kitab Suci; Perkataan Manusia, Mitos atau Firman Tuhan ?
14-Doktrin Kerajaan Allah Menurut Walter Rauschenbusch
15-Kota Allah: Sebuah Interpretasi Teologis dan Filosofis terhadap Sejarah
16-Tekstualitas dan Intratekstualitas dalam Hermeneutika Pascaliberalisme
17-Terdjemahan Kitab Sutji di Indonesia
18-Kanon dan Apokrif
19-Musa dan JAHWE
20-Inspirasi
21-Sastera Jahudi
22-Naskah-naskah Kitab Sutji
23-Sedjarah Dunia Didjaman Perdjandjian Baru
24-Teks Kitab Sutji
25-Djenis Sastera
26-Mazmur
27-Ingat dan Mythos
28-Qumran
29-Injil Thomas
30-Garis Besar Studi Alkitab, Tujuh Edisi Hukum Ilahi
31-Sejarah Terbentuknya Kitab-kitab Perjanjian Lama
32-Alkitab-Bagi Semua Orang
33-Alkitab-Untuk Masa Kini
34-Alkitab-Sepanjang Masa Depan
35-Persebaran Firman di Sepanjang Zaman
36-Pengadaan Alkitab di dalam Gereja Sepanjang Masa
37-Kitab Suci yang Selalu Diagungkan (Seluruh dunia, abad ke-4 hingga kini)
38-Ringkasan PL dan PB
39-Garis Besar Alkitab PL
40-Garis Besar Alkitab PB
41-Ajaran-ajaran Utama Kitab PL-Kej dst
42-Ajaran-ajaran Utama Kitab PB-Mat dst
43-Garis Besar Full Life PL Kej dst
44-Garis Besar Full Life PB Mt dst
45-Pengantar Full Life PL Kej dst.
46-Pengantar Full Life PB Mt dst.
47-Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab PL Kej dst
Monday, May 6, 2019
48-Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab PB Mt dst
Pendahuluan Matius
Injil Matius ditulis oleh seorang Yahudi yang pada masa itu sedang menduduki suatu jabatan yang cukup tinggi sebagai pemungut cukai bagi pemerintahan Romawi. Kemudian Yesus berkata kepadanya: Ikutlah Aku. Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia (Matius 9:9)
Matius menyatakan tujuan penulisan Injilnya dalam kalimat pertama kitabnya: Inilah silsilah Yesus Kristus, anak (keturunan) Daud, anak Abraham (Matius 1:1). Gelar Anak Daud dan Anak Abraham ditemukan 10 kali dalam Injil Matius. Anak Daudmenunjukkan Kristus sebagai Mesias-Raja yang telah dinubuatkan oleh para nabi, sedangkan Anak Abraham menjelaskan hubungan Yesus dengan perjanjian yang Allah telah buat dengan Abraham: Olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat (Kejadian 12:3; 17:7; II Samuel 7:8-17). Tuhan Yesus menegaskan penggenapan nubuatan ini kepada orang-orang Yahudi yang tidak percaya, kataNya: Jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia (Mesias), kamu akan mati dalam dosamu...... Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. ..... Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu mengasihi Aku........namun Iblislah yang menjadi bapamu (Yohanes 8:24,39,42,44).
Atas ilham Roh Kudus, Rasul Paulus selanjutnya menyatakan siapa sebenarnya anak-anak rohani Abraham, bapa semua orang-orang beriman, baik orang-orang Yahudi maupun kafir. Paulus menulis: Bahwa mereka yang hidup dari iman (kepada Yesus sebagai Mesias), mereka itulah anak-anak Abraham...... Adapun kepada Abraham di ucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya (Yesus). Tidak dikatakan “kepada keturunan-keturunannya” seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: “dan kepada keturunanmu”, yaitu Kristus. ..... Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus...... Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah (Galatia 3:7,16,27,29).
Matius menghubungkan silsilah Yesus dengan Yusuf. Namun, Yusuf hanya bertindak sebagai bapa Yesus secara hukum, bukan bapa Yesus secara biologis. Perhatikan dalam silsilah ini bahwa setiap anak keturunan bapanya secara darah dan daging dijelaskan dengan menggunakan perkataan memperanakkan. Namun dalam Matius 1:16 kita melihat suatu perobahan yang nyata ketika berbicara mengenai kelahiran Yesus yang supranatural, karena dikatakan: Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.Perubahan yang tampak jelas ini menunjukkan bahwa Yesus adalah anak Maria secara biologis tetapi bukan anak Yusuf secara biologis.
Tujuan utama Matius ialah menghubungkan nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama mengenai Mesias dengan penggenapan-penggenapannya seperti terlihat dalam kelahiran, kehidupan dan pelayanan Yesus. Yesus dilahirkan di Betlehem (Matius 2:1), menggenapi nubuatan nabi Mikha bahwa Mesias itu akan dilahirkan di kota Daud (Mikha 5:2; juga Lukas 2:4). Dapat ditemukan lebih dari 100 kutipan baik secara langsung maupun tidak langsung dari kitab Taurat, nabi-nabi, dan Mazmur yang dicatat oleh Matius. Perkataan hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh Nabi ditemukan 13 kali dalam Matius (Matius 1:22; 2:15,17,23; 4:14; 8:17; 12:17; 13:14,35; 21:4; 26:56; 27:9,35).
Oleh karena fokus perhatian nubuatan seluruh Perjanjian Lama tertuju kepada kedatangan Mesias yang dijanjikan dan KerajaanNya, maka Matius menggunakan perkataan Kerajaan Sorga lebih dari 31 kali dan mencatat tujuh perumpamaan Yesus yang dimulai dengan perkataan: Kerajaan Sorga itu seumpama (Matius 13:24,31,33, 44-45,47,52). Matius juga mencatat lebih dari 20 mujizat sebagai bukti keMesiasan Yesus.
Reaksi-reaksi orang banyak terhadap Yesus dicatat dalam fasal 11 sampai 18. Tak ada alasan untuk meragukan identitasNya yang sebenarnya. Kaum Sanhedrrin menyimpan arsip silsilah yang lengkap mengenai keturunan Raja Daud. Menarik untuk diamati bahwa musuh-musuh Yesus pun tak pernah berusaha membatalkan pernyataan atau pengakuanNya sebagai keturunan Abraham atau keturunan Raja Daud.
Untuk menghilangkan segala keraguan menyangkut siapa sebenarnya Yesus itu, kita membaca bahwa ketika Ia dibaptiskanterdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan (Matius 3:17). Pengungkapan tentang siapa Yesus sebenarnya juga dinyatakan dengan jelas dalam peristiwa pemuliaan Yesus di atas gunung yang melaporkan bahwa ketika Ia sedang bercakap dengan Musa dan Elia terdengarlah suara yang mengatakan Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia (Matius 16:16; 17:2-5). Peristiwa ini mengakhiri pelayanan Yesus di Galilea kemudian berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea (Matius 19:1). Dengan tekun Ia memusatkan perhatianNya untuk menggenapi tujuanNya meninggalkan sorga itu untuk turun ke dunia ini. Ia akan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan (Matius 20:18-19).
Matius juga melaporkan tentang masukNya Yesus ke kota Yerusalem yang penuh semarak. Ia diikuti oleh orang banyak yang sangat besar jumlahnya yang bersorak-sorak: Hosana bagi Anak Daud (Matius 21:8-9).
Sebelum penyalibanNya, ketika Yesus duduk di bukit Zaitun mengajar murid-muridNya, Ia memberitakan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi sebelum kedatanganNya kembali yang dalam Matius 24 - 25. Setelah penyaliban, penguburan dan kebangkitanNya, seorang malaikat menyampaikan berita sukacita mengatakan: Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia (Matius 28:7). Pada akhirnya di atas Bukit Zaitun, 40 hari setelah kebangkitanNya, Yesus menyampaikan pesanNya kepada murid-muridNya: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu(Matius 28:19-20).
Artikel ini diambil dari :
Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab. http://www.biblepathway.org/Indonesian/Intro/.
Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab. http://www.biblepathway.org/Indonesian/Intro/.
47-Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab PL Kej dst
Pendahuluan Kejadian
Laporan yang diilhamkan oleh Allah, yang dikenal sebagai Kitab Suci ini, menyatakan bahwa Allah adalah Pribadi yang Hidup, Pencipta tertinggi dan berkuasa mutlak atas seluruh alam ini (Yohanes 1:1-3; Kolose 1:16-17).
Kalimat pertama pada satu-satunya wahyu Allah kepada manusia ini diawali dengan perkataan: Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi (Kejadian 1:1). Kitab Kejadian adalah buku pertama dari lima buku yang diilhamkan Allah kepada Musa untuk ditulis. Pemahaman tentang Kejadian sangat penting agar kita dapat memperoleh pengetian mengenai Sang Pencipta kita dan rencanaNya bagi kehidupan kita. Kejadian mengungkapkan kebenaran-kebenaran mendasar mengenai Allah sebagai Pencipta, Penyelamat yang penuh kemurahan, Pemimpin, dan Pemelihara, serta Hakim bagi mereka yang tidak memperdulikanNya. Kitab ini berisi satu-satunya laporan yang akurat mengenai asal usul dunia ini; penciptaan manusia, penetapan perkawinan, dan keluarga serta bagaimana kita ditetapkan untuk mengalami kematian karena dosa maupun apa yang kita harus lakukan untuk beroleh hidup kekal.
Ketika Yesus ditanya oleh para pengeritikNya mengenai perceraian, Ia tidak hanya menegaskan tentang keabsahan kitab Kejadian, melainkan Ia juga membeberkan kepalsuan Teori Evolusi. Kristus mengutip kitab Kejadian dengan mengatakan: Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firmanNya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging? (Matius 19:4-6; Kejadian 1:27; 2:24). Kristus pula menegaskan tentang hubungan Kitab Kejadian dengan iman seseorang kepadaNya, dengan berkata: Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepadaKu, sebab ia telah menulis tentang Aku(Yohanes 5:46).
Kehandalan historis dari Kitab Kejadian jelas nyata dalam Injil Matius ketika Yesus berbicara tentang Nuh (Matius 24:37-38; Kejadian 6:5,13; 7:6-23), dan tentang Sodom dan Gomorah (Matius 10:15; Kejadian 19:24-25).
Firman Tuhan tidak perlu pengukuhan dari pihak manusia; apabila kesimpulan yang diambil oleh para arkeolog atau astronom bertentangan dengan Firman Allah, maka itu jelas membuktikan bahwa kesimpulan berdasarkan pikiran para ilmuwan yang terbatas itu telah keliru.
Allah Tritunggal terlihat dalam fasal 1 yang mengatakan: Allah menciptakan ..... Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air .... Baiklah Kita menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Kita (Kejadian 1:1-2,26). Yesus juga mengatakan: Segala sesuatu dijadikan oleh Dia (Yohanes 1:3; untuk penjelasan lebih lanjut mengenai Trinitas, lihat renungan tanggal 18 Oktober tentang Markus 12:29-30). Tujuan Alkitab bukan untuk menjadikan kita sebagai astronom, geolog, atau antropolog, melainkan untuk menuntun kita agar kita dapat menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan penciptaan Allah terhadap kita. Selanjutnya, Alkitab adalah Satu-satunya Sumber yang benar untuk memahami tujuan hidup manusia, serta menyiapkan kita memperoleh kehidupan kekal di Sorga bersama-sama dengan Sang Pencipta kita.
Fasal 1 -- 11 mencatat tentang 2,000* tahun pertama dari sejarah manusia. Sepanjang periode itu, enam peristiwa penting terjadi: (1) penciptaan segala sesuatu; (2) dosa Adam dan Hawa; (3) 1500 tahun kemudian, pembangunan bahtra oleh Nuh; (4) Air Bah; (5) 300 tahun kemudian, pembangunan menara Babel; dan (6) pengacauan bahasa manusia.
Fasal 12 -- 50 mencakup 500 tahun* berikutnya yang menyoroti kehidupan empat tokoh yaitu Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf. Melalui tokoh-tokoh ini, kita menyaksikan kasih dan kesediaan Allah untuk melindungi dan memelihara umatNya.
Kejadian mengantar pembaca untuk melihat karya penebusan Allah, sebagaimana Wahyu, kitab terakhir, menubuatkan tentang bagaimana segala sesuatu yang ada sekarang akan berakhir pada permulaan kekekalan itu.
*Perhatian: Tahun yang dimaksud menunjukkan perkiraan periode-periode waktu.
Artikel ini diambil dari :
Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab. http://www.biblepathway.org/Indonesian/Intro/.
Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab. http://www.biblepathway.org/Indonesian/Intro/.
46-Pengantar Full Life PB Mt dst.
Kitab Matius
Penulis : Matius
Tema : Yesus, Raja Mesianis
Tanggal Penulisan: Tahun 60-an TM
Tema : Yesus, Raja Mesianis
Tanggal Penulisan: Tahun 60-an TM
Latar Belakang
Injil ini dengan tepat sekali ditempatkan pertama sebagai pengantar PB dan "Mesias, Anak Allah yang hidup" (Mat 16:16). Walaupun nama pengarang tidak disebutkan dalam nas Alkitab, kesaksian semua bapa gereja yang mula-mula (sejak kira-kira tahun 130 M) menyatakan bahwa Injil ini ditulis oleh Matius, salah seorang murid Yesus.
Injil ini dengan tepat sekali ditempatkan pertama sebagai pengantar PB dan "Mesias, Anak Allah yang hidup" (Mat 16:16). Walaupun nama pengarang tidak disebutkan dalam nas Alkitab, kesaksian semua bapa gereja yang mula-mula (sejak kira-kira tahun 130 M) menyatakan bahwa Injil ini ditulis oleh Matius, salah seorang murid Yesus.
Jikalau Injil Markus ditulis untuk orang Romawi
dan Injil Lukas untuk Teofilus dan semua orang percaya bukan Yahudi,
maka Injil Matius ditulis untuk orang percaya bangsa Yahudi. Latar Belakang Yahudi dari Injil ini tampak dalam banyak hal, termasuk :
dan Injil Lukas untuk Teofilus dan semua orang percaya bukan Yahudi,
maka Injil Matius ditulis untuk orang percaya bangsa Yahudi. Latar Belakang Yahudi dari Injil ini tampak dalam banyak hal, termasuk :
- ketergantungannya pada penyataan, janji, dan nubuat PL untuk membuktikan bahwa Yesus memang Mesias yang sudah lama dinantikan;
- hal merunut garis silsilah Yesus, bertolak dari Abraham (Mat 1:1-17);
- pernyataannya yang berulang-ulang bahwa Yesus adalah "Anak Daud" (Mat 1:1; Mat 9:27; Mat 12:23; Mat 15:22; Mat 20:30-31; Mat 21:9,15; Mat 22:41-45);
- penggunaan istilah yang khas Yahudi seperti "Kerajaan Sorga" (yang searti dengan "Kerajaan Allah") sebagai ungkapan rasa hormat orang Yahudi sehingga segan menyebut nama Allah secara langsung dan
- petunjuknya kepada berbagai kebiasaan Yahudi tanpa memberikan penjelasan apa pun (berbeda dengan kitab-kitab Injil yang lain).
Sekalipun demikian, Injil ini tidak semata-mata untuk orang Yahudi. Seperti amanat Yesus sendiri, Injil Matius pada hakikatnya ditujukan kepada seluruh gereja, serta dengan saksama menyatakan lingkup universal Injil (mis. Mat 2:1-12; Mat 8:11-12; Mat 13:38; Mat 21:43; Mat 28:18-20).
Tanggal dan tempat Injil ini berasal tidak dapat dipastikan. Akan tetapi, ada alasan kuat untuk beranggapan bahwa Matius menulis sebelum tahun 70 M ketika berada di Palestina atau Antiokia di Siria. Beberapa sarjana Alkitab percaya bahwa Injil ini merupakan Injil yang pertama ditulis, sedangkan ahli yang lain beranggapan bahwa Injil yang ditulis pertama adalah Injil Markus.
Tujuan
Matius menulis Injil ini
Matius menulis Injil ini
- untuk memberikan kepada sidang pembacanya kisah seorang saksi mata mengenai kehidupan Yesus,
- untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Mesias yang dinubuatkan oleh nabi PL, yang sudah lama dinantikan, dan
- untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dinyatakan di dalam dan melalui Yesus Kristus dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Matius ingin sekali agar pembacanya memahami bahwa
- hampir semua orang Israel menolak Yesus dan kerajaan-Nya. Mereka tidak mau percaya karena Ia datang sebagai Mesias yang rohani dan bukan sebagai Mesias yang politis.
- Hanya pada akhir zaman Yesus akan datang dalam kemuliaan-Nya sebagai Raja segala raja untuk menghakimi dan memerintah semua bangsa.
Survai
Matius memperkenalkan Yesus sebagai penggenapan pengharapan Israel yang dinubuatkan. Yesus menggenapi nubuat PL dalam kelahiran-Nya (Mat 1:22-23), tempat lahir (Mat 2:5-6), peristiwa kembali dari Mesir (Mat 2:15) dan tinggal di Nazaret (Mat 2:23); Ia juga diperkenalkan sebagai Oknum yang didahului oleh perintis jalan Sang Mesias (Mat 3:1-3); dalam hubungan dengan lokasi utama dari pelayanan-Nya di depan umum (Mat 4:14-16), pelayanan penyembuhan-Nya (Mat 8:17), peranan-Nya selaku hamba Allah (Mat 12:17-21), ajaran-Nya dalam bentuk perumpamaan (Mat 13:34-35), peristiwa memasuki Yerusalem dengan jaya (Mat 21:4-5) dan penangkapan-Nya (Mat 26:56).
Matius memperkenalkan Yesus sebagai penggenapan pengharapan Israel yang dinubuatkan. Yesus menggenapi nubuat PL dalam kelahiran-Nya (Mat 1:22-23), tempat lahir (Mat 2:5-6), peristiwa kembali dari Mesir (Mat 2:15) dan tinggal di Nazaret (Mat 2:23); Ia juga diperkenalkan sebagai Oknum yang didahului oleh perintis jalan Sang Mesias (Mat 3:1-3); dalam hubungan dengan lokasi utama dari pelayanan-Nya di depan umum (Mat 4:14-16), pelayanan penyembuhan-Nya (Mat 8:17), peranan-Nya selaku hamba Allah (Mat 12:17-21), ajaran-Nya dalam bentuk perumpamaan (Mat 13:34-35), peristiwa memasuki Yerusalem dengan jaya (Mat 21:4-5) dan penangkapan-Nya (Mat 26:56).
Pasal 5-25 (Mat 5:1-25:46) mencatat lima ajaran utama yang disampaikan oleh Yesus dan lima kisahan utama mengenai perbuatan-Nya yang besar sebagai Mesias. Lima ajaran utama itu adalah:
- Khotbah di Bukit (pasal 5-7; Mat 5:1-7:29);
- pengarahan bagi orang yang diutus untuk berkeliling memberitakan Kerajaan itu (pasal 10; Mat 10:1-42);
- perumpamaan tentang Kerajaan Allah (pasal 13; Mat 13:1-30);
- sifat seorang murid sejati (pasal 18; Mat 18:1-35) dan
- ajaran di Bukit Zaitun mengenai akhir zaman (pasal 24-25; Mat 24:1-25:46).
Lima kisah utama dalam Injil ini adalah:
- Yesus mengerjakan tanda ajaib dan mukjizat, yang menegaskan tentang realitas kerajaan itu (pasal 8-9; Mat 8:1-9:38);
- Yesus mempertunjukkan lebih lanjut adanya kerajaan (pasal 11-12; Mat 11:1-12:50);
- Pengumuman kerajaan menimbulkan bermacam-macam krisis (pasal 14-17; Mat 14:1-17:27);
- Yesus berjalan ke Yerusalem dan tinggal di situ pada minggu terakhir (Mat 19:1-26:46);
- Yesus ditangkap, dihakimi, disalibkan dan bangkit dari antara orang mati (Mat 26:47-28:20). Tiga ayat yang terakhir dari kitab Injil ini mencatat "Amanat Agung" Yesus.
Ciri-ciri Khas
Tujuh ciri utama menandai Injil ini.
Tujuh ciri utama menandai Injil ini.
- Kitab ini merupakan Injil yang mencolok sifat ke-Yahudiannya.
- Ajaran dan pelayanan Yesus di bidang penyembuhan dan pelepasan disajikan secara paling teratur. Karena hal ini, maka pada abad kedua gereja sudah mempergunakan Injil ini untuk membina orang yang baru bertobat.
- Kelima ajaran utama berisi materi yang terluas di dalam keempat Injil yang mencatat pengajaran Yesus
- selama pelayanan-Nya di Galilea dan
- mengenai hal-hal terakhir (eskatologi).
- Injil ini secara khusus menyebutkan peristiwa dalam kehidupan Yesus sebagai penggenapan PL jauh lebih banyak daripada kitab lain di PB.
- Kerajaan Sorga/Kerajaan Allah disebutkan dua kali lebih banyak daripada kitab lain di PB.
- Matius menekankan
- standar-standar kebenaran dari Kerajaan Allah (pasal 5-7; Mat 5:1-7:29);
- kuasa kerajaan itu atas dosa, penyakit, setan-setan, dan bahkan kematian; dan
- kejayaan kerajaan itu di masa depan dalam kemenangan yang mutlak pada akhir zaman.
- Hanya Injil ini yang menyebutkan atau menubuatkan gereja sebagai suatu wadah yang menjadi milik Yesus di kemudian hari (Mat 16:18; Mat 18:17).
Artikel ini diambil dari :
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan. Gandum Mas dan Lembaga Alkitab Indonesia. CD SABDA-Topik 08003
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan. Gandum Mas dan Lembaga Alkitab Indonesia. CD SABDA-Topik 08003
45-Pengantar Full Life PL Kej dst.
Kitab Kejadian
Penulis : Musa
Tema : Permulaan
Tanggal Penulisan: + 1445 -- 1405 SM
Tema : Permulaan
Tanggal Penulisan: + 1445 -- 1405 SM
Latar Belakang
Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian Lama yang pertama dan sebagai pendahuluan yang hakiki dari seluruh Alkitab. Judul kitab ini di dalam bahasa Ibrani diambil dari kata pertamanya, bereshith ("pada mulanya"). Nama "Kejadian" merupakan terjemahan judul Ibrani itu ke bahasa Yunani dan berarti "asal mula, sumber, penciptaan atau awal dari sesuatu." Kejadian merupakan "kitab permulaan."
Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian Lama yang pertama dan sebagai pendahuluan yang hakiki dari seluruh Alkitab. Judul kitab ini di dalam bahasa Ibrani diambil dari kata pertamanya, bereshith ("pada mulanya"). Nama "Kejadian" merupakan terjemahan judul Ibrani itu ke bahasa Yunani dan berarti "asal mula, sumber, penciptaan atau awal dari sesuatu." Kejadian merupakan "kitab permulaan."
Penulisnya tidak disebutkan dalam kitab ini. Akan tetapi, kesaksian lain dalam Alkitab menunjukkan bahwa Musa merupakan penulis seluruh Pentateukh (yaitu, kelima kitab PL pertama) dan oleh karenanya juga Kejadian (mis. 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 6:18; Neh 13:1; Dan 9:11-13; Mal 4:4; Mr 12:26; Luk 16:29,31; Yoh 7:19-23; Kis 26:22; 1Kor 9:9; 2Kor 3:15). Demikian pula para penulis Yahudi kuno dan para bapa gereja semuanya menyatakan bahwa Musa menjadi penulis/penyusun Kejadian. Karena seluruh sejarah dalam Kejadian terjadi sebelum kehidupan Musa, peranannya dalam menulis Kejadian adalah menyusun, di bawah pengilhaman Roh Kudus, semua catatan lisan dan tulisan yang ada sejak Adam hingga wafatnya Yusuf yang sekarang menjadi isi Kejadian. Yang mungkin merupakan petunjuk dipakainya catatan-catatan sejarah oleh Musa ketika menulis Kejadian ialah bahwa terdapat 11 kali pemakaian "Demikianlah riwayat" atau "Iniliah keturunan" (Ibr. ´elleh toledoth´ ) yang dapat diterjemahkan "inilah sejarah oleh" (lih. Kej 2:4; Kej 5:1; Kej 6:9; Kej 10:1; Kej 11:10,27; Kej 25:12,19; Kej 36:1,9; Kej 37:2*).
Kejadian mencatat penciptaan, permulaan sejarah manusia, dan asal mula umat Ibrani dan perjanjian Allah dengan mereka melalui Abraham dan leluhur lainnya dengan tepat. Ketepatan sejarahnya selaku Alkitab yang terilham dipastikan dalam PB oleh Tuhan Yesus (Mat 19:4-6; Mat 24:37-39; Luk 11:51; Luk 17:26-32; Yoh 7:21-23; Yoh 8:56-58) dan para rasul (Rom 4:1-25; 1Kor 15:21-22,45-47; 2Kor 11:3; Gal 3:8; Gal 4:22-24,28; 1Tim 2:13-14; Ibr 11:4-22; 2Pet 3:4-6; Yud 1:7,11). Sejarah Kejadian masih diperkuat oleh berbagai penemuan purbakala pada zaman modern. Musa dipersiapkan secara luar biasa melalui pendidikan (Kis 7:22) dan oleh Allah untuk menulis kitab pertama yang unik dalam Alkitab.
Tujuan
Kejadian menyediakan suatu landasan hakiki bagi Pentateukh dan semua penyataan Alkitabiah selanjutnya. Kejadian memelihara satu-satunya catatan yang dapat dipercaya mengenai awal alam semesta, umat manusia, perkawinan, dosa, kota-kota, bahasa-bahasa, bangsa-bangsa, Israel dan sejarah penebusan. Kejadian ditulis sesuai dengan tujuan Allah untuk memberikan umat perjanjian-Nya suatu pemahaman mendasar tentang diri-Nya, ciptaan, umat manusia, kejatuhan, kematian, penghakiman, perjanjian, dan janji penebusan melalui keturunan Abraham.
Kejadian menyediakan suatu landasan hakiki bagi Pentateukh dan semua penyataan Alkitabiah selanjutnya. Kejadian memelihara satu-satunya catatan yang dapat dipercaya mengenai awal alam semesta, umat manusia, perkawinan, dosa, kota-kota, bahasa-bahasa, bangsa-bangsa, Israel dan sejarah penebusan. Kejadian ditulis sesuai dengan tujuan Allah untuk memberikan umat perjanjian-Nya suatu pemahaman mendasar tentang diri-Nya, ciptaan, umat manusia, kejatuhan, kematian, penghakiman, perjanjian, dan janji penebusan melalui keturunan Abraham.
Survai
Kejadian dengan sendirinya terbagi atas dua bagian utama.
Kejadian dengan sendirinya terbagi atas dua bagian utama.
- Pasal 1-11 (Kej 1:1-11:32) memberi suatu pandangan luas mengenai permulaan manusia dari Adam hingga Abraham dan berpusat pada lima peristiwa yang sangat penting.
- Penciptaan: Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk Adam dan Hawa yang ditempatkan-Nya di taman Eden (pasal 1-2; Kej 1:1-2:25).
- Kejatuhan: Melalui pelanggaran mereka, Adam dan Hawa memasukkan kutukan dosa dan kematian ke dalam sejarah manusia (pasal 3; Kej 3:1-24).
- Kain dan Habel: Tragedi ini menggerakkan dua arus utama dalam sejarah: peradaban humanistik dan kaum sisa yang tertebus (pasal 4-5; Kej 4:1-5:32).
- Air bah: Dunia purbakala telah demikian jahat pada waktu angkatan Nuh sehingga Allah memusnahkannya dengan suatu banjir universal, hanya menyelamatkan Nuh yang benar dan keluarganya sebagai sisa (pasal 6-10; Kej 6:1--10:32).
- Menara Babel: Ketika dunia pasca-air bah bersatu dalam penyembahan berhala dan pemberontakan, Allah membubarkan persatuan mereka dengan mengacaukan bahasa dan kebudayaan serta dengan menyebarkan umat manusia ke seluruh penjuru dunia (pasal 11; Kej 11:1-32).
- Pasal 12-50 (Kej 12:1-50:26) mencatat permulaan umat Ibrani dan memusatkan perhatian kepada kesinambungan tujuan penebusan Allah melalui empat bapa leluhur besar -- Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf. Panggilan Allah kepada Abraham (pasal 12; Kej 12:1-20) dan perlakuan-Nya terhadap Abraham dan keturunannya dalam kaitan dengan perjanjian-Nya merupakan awal yang sangat penting dari pelaksanaan maksud Allah tentang seorang Penebus dan penebusan dalam sejarah. Kitab Kejadian berakhir dengan kematian Yusuf dan perbudakan yang akan datang di Mesir.
Ciri-ciri Khas
Tujuh ciri utama menandai Kejadian.
Tujuh ciri utama menandai Kejadian.
- Kejadian adalah kitab pertama yang ditulis (mungkin kecuali Ayub), dan mencatat permulaan sejarah manusia, dosa, bangsa Ibrani, dan penebusan.
- Sejarah dalam Kejadian meliputi jangka waktu yang lebih lama dari seluruh sisa Alkitab, dimulai dengan pasangan manusia pertama, berkembang hingga sejarah dunia pra-air bah, dan kemudian menyempit lagi pada sejarah bangsa Ibrani sebagai arus penebusan yang dirunut sepanjang sisa PL.
- Kejadian menyatakan bahwa alam semesta dan hidup di bumi ini adalah jelas karya Allah dan bukan suatu proses lepas dari alam. Lima puluh kali dalam pasal 1-2 (Kej 1:1-2:25) Allah menjadi subyek dari kata kerja yang menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selaku Pencipta.
- Kejadian mengisahkan berbagai peristiwa perdana -- pernikahan pertama, keluarga pertama, kelahiran pertama, dosa pertama, pembunuhan pertama, tokoh poligami pertama, alat-alat musik pertama, janji penebusan pertama, dan sebagainya.
- Perjanjian Allah dengan Abraham, yang dimulai dengan panggilannya (Kej 12:1-3), diresmikan dalam pasal 15 (Kej 15:1-21) dan disahkan dalam pasal 17 (Kej 17:1-27), merupakan inti dari seluruh Alkitab.
- Hanya Kejadian menerangkan asal mula kedua belas suku Israel.
- Kejadian menyatakan bagaimana keturunan Abraham akhirnya tinggal di Mesir (selama 430 tahun) dan demikian menyiapkan untuk keluaran, peristiwa penebusan yang utama dalam PL.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Kejadian menyatakan sejarah nubuat penebusan dan seorang Penebus yang akan datang melalui benih wanita (Kej 3:15), melalui keturunan Set (Kej 4:25-26), melalui keturunan Sem (Kej 9:26-27), dan melalui keturunan Abraham (Kej 12:3). PB menerapkan Kej 12:3 langsung pada persediaan Allah untuk penebusan di dalam Yesus Kristus (Gal 3:16,29). Banyak tokoh dan peristiwa dari Kejadian disebut dalam PB berkaitan dengan iman dan kebenaran (mis. Rom 4:1; Ibr 11:1-22), penghakiman oleh Allah (mis. Luk 17:26-29,32; 2Pet 3:6; Yud 1:7,11), dan pribadi Kristus (mis. Mat 1:1; Yoh 8:58; Ibr 7:1).
Artikel ini diambil dari :
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan. Gandum Mas dan Lembaga Alkitab Indonesia. CD SABDA-Topik 08003
Kejadian menyatakan sejarah nubuat penebusan dan seorang Penebus yang akan datang melalui benih wanita (Kej 3:15), melalui keturunan Set (Kej 4:25-26), melalui keturunan Sem (Kej 9:26-27), dan melalui keturunan Abraham (Kej 12:3). PB menerapkan Kej 12:3 langsung pada persediaan Allah untuk penebusan di dalam Yesus Kristus (Gal 3:16,29). Banyak tokoh dan peristiwa dari Kejadian disebut dalam PB berkaitan dengan iman dan kebenaran (mis. Rom 4:1; Ibr 11:1-22), penghakiman oleh Allah (mis. Luk 17:26-29,32; 2Pet 3:6; Yud 1:7,11), dan pribadi Kristus (mis. Mat 1:1; Yoh 8:58; Ibr 7:1).
Artikel ini diambil dari :
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan. Gandum Mas dan Lembaga Alkitab Indonesia. CD SABDA-Topik 08003